Laman

Selasa, 27 Desember 2011

titrasi pengendapan (penentuan klorida)

TITRASI PENGENDAPAN ( PENENTUAN KLORIDA )

1.      TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mampu melakukan standarisasi dan penentuan pada titrasi pengendapan dengan metode Mohr.

2.      RINCIAN KERJA
v  Standarisasi Larutan AgNO3
v  Penentuan kadar klorida pada cuplikan

3.      TEORI
Titrasi pengendapan merupakan titrasi yang didasarkan pada reaksi pembentukan endapan antara analit dengan titran. Terdapat 3 macam titrasi pengendapan yang dibedakan dari indicator yang digunakan :
1.      Metode Mohr
2.      Metode Volhard
3.      Metode Adsorbsi
Pada titrasi yang melibatkan garam-garam perak, ada 3 indikator yang dapat dipergunakan. Metode Mohr menggunakan ion kromat CrO42- untuk mengendapkan AgCrO4 berwarna cokelat. Metode Volhard menggunakan ion Fe3+ untuk membentuk kompleks berwarna dengan ion tiosianat SCN-. Dengan metode Fajans menggunakan “indicator adsorbsi”.
Seperti suatu system asam basa dapat dipergunakan sebagai suatu indicator untuk titrasi asam basa, maka pembentukan endapan dapat juga digunakan sebagai petunjuk akhir suatu titrasi. Pada metode Mohr, yaitu pembentukan klorida dengan ion perak dengan indicator ionm kromat, penampilan pertama yang tetap dari endapan perak kromat yang berwarna kemerah-merahan dianggap sebagai suatu titik akhir suatu titrasi.
Merupakan hal yang di inginkan bahwa pengendapan indicator dekat pada titik ekivalen. Perak kromat lebih larut (sekitar 8,4 x 10-5) daripada perak klorida (1 x 10-5 mol/liter). Jika ion perak ditambahkan kepada sebuah larutan yang mengandung ion klorida dalam konsentrasi yang besar dan ion kromat dalam konsentrasi yang lebih kecil, maka perak klorida akan terlebih dahulu mengendap membentuk endapan berwarna putih, perak kromat baru akan terbentuk sesudah konsentrasi ion perak meningkat sampai melampaui harga Kkel perak kromat.
nitrat. Selain itu juga dapaty menentukan ion sianida dalam larutan yang sedikit alkalis.

4.      ALAT YANG DIGUNAKAN

v  Neraca analitis
v  Kaca arloji
v  Erlemnyer 250 ml
v  Buret 50 ml
v  Pipet ukur 25 ml
v  Gelas kimia 100 ml, 250 ml
v  Labu takar 100 ml, 250 ml
v  Spatula
v  Bola karet


5.      BAHAN YANG DIGUNAKAN
v  AgNO3
v  Indikator K2CrO4
v  NaCl P.a
v  Cuplikan yang mengandung Cl-

6.      PROSEDUR PERCOBAAN
6.1  Standarisasi Larutan Baku AgNO3
v  Menimbang 8,5 gr perak nitrat dan menambahkan air aquadest sampai 500 ml dalam labu takar. Jaga jangan sampai terkena sinar matahari.
v  Menimbang dengan teliti 3 Cuplikan Natrium klorida yang murni dan kering seberat 0,20 gr dalm 3 erlemenyer 250 ml.
v  Melarutkan tiap contoh dalam 50 ml air aquadest dan menambahkan 2 ml 0,1 M kalium kromat.
v  Mentitrasi cuplikan dengan larutan perak nitrat sampai terjadi perubahan warna menjadi kemerah-merahan yang stabil.

6.2  Penentuan Klorida
v  Menimbang dengan teliti cuplikan, melarutkan ke dalam air sampai 100 ml.
v  Mengambil 25 ml alikot, memasukkan kedalam erlemenyer 250 ml.
v  Menambahkan 3 tetes indicator kalium kromat.
v  Mentitrasikan dengan larutan baku perak nitrat sampai terjadi perubahan warna menjadi kemerah-merahan yang stabil.



7.      DATA PENGAMATAN
7.1  Standarisasi Larutan Baku/Standar AgNO3
No
Volume analit (NaCl)
Volume Titran (AgNO3)
1
200 ml
38,5 ml
2
200 ml
36,5 ml
3
200 ml
39,5 ml

Vrat-rata= 38,16 ml

7.2 Penentuan Cl- dengan AgNO3
No
Volume Anait
Volume Titran (AgNO3)
1
25 ml
29 ml
2
25 ml
27 ml
3
25 ml
26 ml

Vrata-rata= 27, 34 ml


9.      PERTANYAAN
1.      Apakah yang dimaksud dengan argentometri?
Jawab: Argentometri yaitu titrasi dengan menggunakan AgNO3 sebagai titran terbentuk garam perak yang sukar larut.

2.      Pada titrasi yang telah anda lakukan diatas, tuliskan standar primer, standar sekunder,analit dan indicator!
Jawab:
v  Standar primer             : AgNO3
v  Standar sekuder          : NaCl
v  Analit                          : KCl.NaCl
v  Indikator                     : K2CrO4

3.      Tuliskan titrasi pengendapan yang bukan argentometri?
Jawab:
v  Ion SO42-, titran Pb (NO3), indicator ditizon
v  Ion PO43-, titran Pb (Ac)2, indicator dibromoflourescen
v  Ion Cl-, titran Hg2 (NO3), indicator biru bromfenol

10.   ANALISIS DATA
Pada standarisasi larutan baku yaitu menggunakan dengan perak nitrat sebagai titran, dengan melarutkanya sampai 500 ml. Kemudian cuplikan yang dipakai adalah Natrium klorida (NaCl). Kemudian dengan menambahkan 2 ml 0,1 M kalium kromat dilanjutkan dengan titrasi oleh AgNO3.
Pada percobaan, jika ion perak ditambahlan pada larutan yang mengandung Cl- dalam konsentrasi besar dan ion kromat dalam konsentrasi kecil, maka perak klorida akan terlebih dahulu mengendap membentuk endapan berwarna putih. Perak kromat baru akan terbentuk sesudah konsentrasi ion perak meningkat sampai melampaui Kkel perak kromat. Mentitrasi cuplikan dengan AgNO3 sampai warnanya kemerah-merahan, sehingga dapat diketahui volume titrannya. Pada standarisasi larutan baku AgNO3 ini dengan gram anait 0,20 gram dari 3 erlemenyer yang berbeda didapatkan volume titran yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
·         Pada erlemenyer 1→ volume AgNO3 29 ml
·         Pada erlemenyer 2→ volume AgNO3 36,5 ml
·         Pada erlemenyer 3→ volume AgNO3 39,5  ml
Sehingga didapat volume rata-rata titran (AgNO3) yaitu38,6 ml. Sedangkan pada saat penentuan klorida dengan cuplikan KCl 0,75 gr dalam 100 ml dan mengambil 25 alikot untuk mentitrasi dengan AgNO3 dan menambahkan  3 tetes indicator kalium kromat. Titrasi sampai warnanya kemerah-merahan. Volume titran yang dibutuhkan untuk titrasi itu:
·         Pada erlemenyer 1→ volume AgNO3 29 ml
·         Pada erlemenyer 2→ volume AgNO3 27 ml
·         Pada erlemenyer 3→ volume AgNO3 26  ml
Sehingga diperoleh volume rata-rata titran yang dipakai adalah27,34 ml.

11.  KESIMPILAN
v  Titrasi pengendapan adalah titrasi yang didasarkan pada reaksi pembentukan endapan antara analit dengan titran.
v  Pada percobaan standar primernya adalah AgNO3, standar sekundernya adalah NaCl, analitnya adalah KCl.NaCl, dan indikatornya K2CrO4.
v  Pada standarisasi larutan AgNO3, normalitas yang didapat adalah 0.09 grek/l. Sedangkan pada penentuan klorida % Cl yang didapat adalah 11,65%.




DAFTAR PUSTAKA               

Erlinawati . Fatria . Ningsih , Aisyah suci.2010 “Kimia Analisis Dasar : Titrasi Pengendapan”, Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.Jurusan Teknik Kimia.

Kepala Seksi Laboraturium Kimia Analisis Dasar . 2010.”Penuntun Praktikum Kimia Analisis Dasar: Titrasi pengendapan”. Palembang:Politeknik Negeri Sriwijaya Jurusan Teknik Kimia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar